Jumat, 29 Maret 2013

Arab Saudi

Sejarah Arab Saudi atau Saudi Arabia atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir dengan kata sahara.

Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara) dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut Merah.

Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Sa'ud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (Al-Mamlakah Al-'Arabiyah Al-Su'udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz Al-Sa'ud.

Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti "Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Budaya dan Kebiasaan Orang Arab :
  1. Orang Arab gemar minum teh kental(Syahi).
  2. Orang Arab gemar mengkonsumsi daging kambing.
  3. Orang Arab senang bersalaman.
  4. Orang Arab memiliki budaya memberikan kopi dalam jumlah sedikit dan pahit sebagai hidangan penutup pada saat menjamu tamunya.
Fakta :

  1. Terdapat Ka'bah yang menjadi kiblat umat Islam.
  2. Amerika memiliki basis militer di Arab Saudi.
  3. Keluarga kerajaan Arab Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun.

Wayang Kulit

Sejarah Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.

Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. 


Hadirnya tokoh panakawan dalam_ pewayangan sengaja diciptakan para budayawan In­donesia (tepatnya budayawan Jawa) untuk mem­perkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan.

Dalam disertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah Wayang Kulit seperti yang kita kenal sekarang.



Penyebaran Budaya :
  • Yogyakarta
  • Surakarta
  • Banyumas
  • Bali
  • Banjar(Kalimantan Selatan)
  • Palembang(Sumatra Selatan)
  • Betawi(Jakarta)
  • Cirebon(Jawa Barat)
Fakta :
  • Wayang kulit telah diakui UNESCO sebagai budaya warisan dunia yang berasal dari Indonesia.
  • Salah satu dalang wayang kulit top Indonesia Ki Manteb Soedharsono pernah memecahkan rekor MURI dengan mendalang 24 jam 28 menit tanpa istirahat.
  • Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran.

Kamis, 28 Maret 2013

Bumerang

Bumerang adalah senjata lempar yang digunakan untuk berburu oleh suku Aborigin di Australia. Sementara senjata serupa (tongkat lempar) juga dibuat oleh beberapa kebudayaan di seluruh dunia, kebanyakan orang mengasosiasikan bumerang dengan Australia karena konsistensi sejarah dan ragam contohnya. Berbeda dengan tombak, bumerang yang dilempar akan berputar di udara dan menyebabkan kerusakan oleh pukulan bukan tusukan.

Bumerang tidak perlu dilempar dengan tingkat akurasi yang sama seperti tombak, karena area yang dikuasai oleh bumerang lebih besar. Bumerang adalah senjata yang sempurna untuk hewan berdiri tegak seperti Kanguru dan Emu. Mereka juga cocok untuk digunakan di hutan Australia yang umumnya terbuka dan di padang rumput.


Boomerang memiliki sejarah panjang di Australia. Gambar bumerang dapat dilihat dalam lukisan batu dan penggunaannya mungkin sepuluh atau puluhan ribu tahun yang lalu. Satu bumerang yang terawetkan ditemukan di Rawa Wyrie di Australia Selatan berumur sekitar 10.000 tahun.


Meskipun digunakan sebagai simbol Aboriginalitas dan Australiana, penyebaran bumerang sangat terbatas diantara orang-orang Aborigin. Meskipun sebagian besar suku Aborigin mengetahui alat tersebut, orang di beberapa daerah tidak menggunakannya – terutama di daerah hutan hujan di mana dedaunan lebat tidak memungkinkan untuk bumerang dapat terbang kembali. Bumerang tradisional tidak ditemukan di ujung utara-barat Kimberleys, sebelah barat Australia Selatan, utara-timur Arnhem Land, Tasmania, atau pulau-pulau lepas pantai lainnya. Boomerang ditemukan di seluruh Queensland, kecuali Cape York (meskipun lukisan batu di daerah ini menunjukkan mereka pernah menggunakannya).

Tari Samba

Tari Samba merupakan salah satu tarian yang berasal dari Afrika yang kemudian dibawa ke negara Brazil oleh para budak Afrika. Di Brazil tari Samba kemudian berkembang sebagai tarian rakyat.
Dan sejak tahun 1935 tarian Samba selalu ditampilkan pada karnaval Brasil yang diadakan setiap tahunnyadi Rio de Jeneiro.
Walaupun tari Samba berasal dari Afrika tapi tarian ini lebih dikenal sebagai simbol dari negara Brasil dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Brasil.
Tidak seperti tarian latin lainnya seperti Salsa dan Tango yang membtuhkan pasangan untuk melakukannya. Tari Samba bisa dibawakan secara individu.
Tidak hanya sebgai tarian yang bisa menimbulkan aura seksi ketika menarikannya. Tari Samba ternyata juga bisa dijadikan untuk membakar kalori dalam tubuh.
Gerakan tarian yang cepat akan membuat seluruh tubuh bergerak dan meningkatkan detak jantung. Dengan begitu proses pembakaran kalori pun lebih lama dan banyak.
Dikatakan bahwa menarikan tarian latin seperti tari Samba selam satu jam sama akan membakar kalori sebanyak kita berenang atau berjalan selama satu jam.
Apalagi dengan diiringi musik yang dapat membangkitkan semangat, membakar kalori sekarang tidak lagi membosankan dan terlihat berat.
Hampir semua lagu bertempo 2/2, 4/4 dan 6/8 bisa dijadikan latar untuk latihan tari Samba. Selain bisa membakar kalori, tari Samba juga menghilangkan stres akibat bekerja.
Dengan tari Samba selain bisa mendapatkan tubuh kencang yang seksi kita juga terhindar dari stres yang bisa mengakibatkan penuaan dini.

Tari Kecak

Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.