- Nama : Tarian Hula/Hula-Hula.
- Daerah asal : Kepulaun Hawai.
- Pencipta : Orang-orang Polinesia.
- Alat musik pengiring : gitar, ukelele, kontrabass.
- Jenis : ada 300 lebih jenis hula.
- Jenis yang umum : Hula 'olapa, Hula kahiko(Hula 'auana).
Sejarah, Asal usul hula dijelaskan dalam berbagai legenda. Menurut salah satu legenda Hawaii, Laka menciptakan tari hula di Pulau Molokai, tepatnya di kawasan suci Kaʻana. Setelah Laka meninggal dunia, jasadnya disembunyikan di bawah bukit Puʻu Nana.
Menurut legenda lain, Hiʻiaka menari untuk meredakan kemarahan saudara perempuannya, dewi gunung berapi bernama Pele. Cerita tersebut berlokasi di Kauaʻi, sebuah lembah di pantai timur Hāʻena.
Dalam cerita lain dikisahkan tentang Pele sang dewi api yang melarikan diri dari saudara perempuan bernama Namakaokaha'i (dewi samudra). Pele mencari tempat tinggal, dan menemukan sebuah pulau yang membuatnya tidak bisa disentuh ombak samudra. Serangkaian kawah di Kepulauan Hawaii menandai hula yang pertama kali ditarikan oleh Pele sebagai perayaaan kemenangan atas Namakaokaha'i.
Kostum :
- Hula Kahiko(Hula 'olapa) :
Wanita penari tradisional mengenakan sejenis rok rumbai-rumbai yang disebut pāʻū dan telanjang dada. Pada zaman sekarang, kostum wanita penari tradisional sudah banyak berubah. Pāʻū bisa lebih panjang dari panjang kain tapa (kain dari kulit kayu) yang biasanya hanya cukup panjang untuk melingkari bagian pinggang. Walaupun demikian, penonton sering melihat penari yang melingkari pinggang dengan kain tapa yang panjang hingga bagian pinggul terlihat lebih besar. Penari juga memakai banyak sekali hiasan seperti kalung, gelang, gelang kaki, serta sebanyak mungkin lei (lei untuk kepala, kalung, gelang, dan gelang kaki).
Penari pria tradisional mengenakan malo (kain cawat) seperti yang dipakai sehari-hari. Mereka juga mengenakan malo dari kain tapa panjang hingga berlapis-lapis. Seperti halnya penari wanita, penari pria juga mengenakan kalung, gelang, gelang kaki, dan lei.
Bunga untuk membuat lei sewaktu menari diambil di hutan. Biasanya bunga diambil setelah berdoa kepada Laka dan dewa-dewa hutan. Lei biasanya ditinggalkan sebagai persembahan di altar kecil untuk dewi Laka yang ada di setiap hālau.
Kain tapa dan lei hanya dipakai sekali untuk menari hula yang suci. Setelah menari, keduanya dianggap sudah terisi dengan kesucian tari hula, dan tidak dipakai lagi.
- Hula 'auna :
Penari wanita biasanya mengenakan baju rok atau gaun. Penari pria mengenakan celana pendek atau celana panjang, rok, atau malo (kain cawat). Sewaktu membawakan tari yang lembut dan anggun, penari wanita mengenakan pakaian formal seperti muʻumuʻu, sementara penari pria mengenakan kain panjang melilit pinggang yang disebut sash. Sebaliknya, penari mengenakan pakaian yang lebih minim atau pakaian yang meriah sewaktu menarikan hula yang diiringi lagu berirama cepat. Berbeda dari hula kahiko yang selalu ditarikan dengan kaki telanjang, penari hula ʻauana bisa memakai atau tidak memakai sepatu.
Alat Musik :
- Hula Kahiko(Hula 'olapa) :
- Ipu (genderang dari labu air).
- Ipu heke (genderang ipu ganda).
- Pahu (genderang dari batang pohon kelapa dan kulit ikan hiu).
- Pūniu (genderang kecil dari tempurung kelapa berlapis kulit ikan).
- ʻIliʻili (batu lava yang dipakai seperti kastanet).
- ʻUlīʻulī (kericikan dengan hiasan bulu-bulu).
- Pūʻili (perkusi batang bambu).
- Kālaʻau (perkusi untuk ritme).
- Hula 'auna :
- Ukulele (ukulele berdawai 4, 6, atau 8).
- Gitar (sebagai gitar ritme atau alat musik utama).
- Gitar hawaii (steel guitar).
- Bass.